Badan pendukung artis belia

Badan pendukung artis belia Indonesia, for the heARTS organization( FTHO), hendak menyelenggarakan Canvas of Dreams, pasar seni yang hendak diselenggarakan pada 24- 25 Agustus 2024 di Chillax Sudirman, Jakarta. Tidak hanya menunjukkan beraneka ragam buatan seni dari 24 artis belia, kegiatan ini pula melayankan tahap titel bicara yang, salah satunya, diisi oleh artis visual terkenal Indonesia, Muklay.

Canvas of Dreams muncul selaku media untuk para artis belia buat menunjukkan karya- karya mereka, menginspirasi komunitas, sekalian jadi jalur untuk mereka supaya bisa langsung berkontribusi pada kemajuan seni di Indonesia. Umur para artis mulai 12- 30 tahun.

Dalam tahap titel bicara, Muklay yang bernama asli Muchlis Fachri dari bersama Intan Anggita Pratiwie, co- founder Setali Indonesia yang lebih diketahui selaku artis siklus balik serta fesyen berkepanjangan( sustainable mode). Keduanya membagikan modul inspiratif terpaut perjalanannya sampai dapat memperkenalkan buatan menarik dalam rasio garis besar.

Sedangkan itu, 9 artis belia yang ciptaannya diperlihatkan dalam demonstrasi ialah Cleo Audrea Sunaryo, Nadya Emily Surya, Askia Satu Orang suci, Biyan Fadila Umar, Feodor Evie Adat, Nadine Fave, Denny Nugraha, Anindya Khairinnisa, Filbert Marciano Brentan. Buatan mereka hendak dilelang pada khalayak.

Hasil dari lelang ini, hendak didonasikan selaku wujud sokongan dari FTHO bersama para artis belia buat memberi pada mereka yang menginginkan, di dasar lindungan Yayasan Kasih Mandiri Bercahaya. Lebih hanya dari kontribusi, tetapi FTHO hendak turun langsung memberi ilmu serta gagasan seni lewat penataran kategori seni pada kanak- kanak di yayasan sosial ini.

Audrey Kurniawan, artis belia sekalian Founder for the heARTS Organization berkata grupnya mau menghasilkan program untuk artis belia buat berkarya, bekerja sama, serta dapat memperoleh pengakuan.

Badan pendukung artis belia

“ Tidak cuma itu, pemasukan dari kegiatan ini hendak dipakai buat mensupport program- program pengembangan seni untuk angkatan belia Indonesia,” tutur Audrey lewat pancaran pers yang diperoleh Alat Indonesia, Selasa,( 20 atau 8 atau 2024).

“ Canvas of Dreams didesain selaku media untuk para artis belia buat berhubungan langsung khalayak serta para penikmat seni, memberi narasi di balik buatan mereka, serta menemukan penghargaan yang pantas. Kita pula melangsungkan workshop seni menarik, dipimpin para artis profesional, buat membagikan peluang partisipan dalam meningkatkan keahlian mereka,” nyata Audrey.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *